Saya datang ke tengah hutan bambu di Kecamatan Golewa, Kabupaten Ngada, seusai menghadiri upacara Hari Lahir Pancasila, kemarin di NTT. Di sinilah Kampus Bambu Turetogo, semacam sekolah pengembangan tanaman bambu yang dikelola Yayasan Bambu Lestari, hadir dan memberi manfaat besar bagi lingkungan dan warga NTT.
Saya sempat berbincang dengan Mama-mama Bambu, ibu-ibu yang datang dari tujuh kabupaten di Flores, NTT, untuk belajar mengenai cara pembibitan bambu di kampus ini, pembesaran, hingga pengelolaan hutan bambu lestari.
Dari bambu-bambu ini, aneka produk dapat dihasilkan, seperti yang saya lihat sendiri di sana. Ada rumah bambu lestari, sepeda bambu yang dinamai Spedagi, juga bambu laminasi yang dapat digunakan untuk tiang, dinding, hingga lantai bangunan.